Insiden robohnya Infrastruktur Pengendalian Banjir Batang Tambuo yang berada di Nagari Koto Tangah, Kec Tilatang Kamang, Kab Agam Sumatera Barat yang mengundang reaksi kekecewaan masyarakat setempat, ditanggapi PPK Sastriawan beberapa waktu lalu.
Untuk pekerjaan sendiri, pada bulan Desember 2021 telah di PHO 100 persen, dan kondisinya masih tanggungjawab pihak rekanan, karena telah masuk masa pemeliharaan.
Sebelumnya, Herry salah seorang warga setempat memaparkan, "Secara teknis dalam pelaksanaannya kami melihat struktur dinding dibangun tidak sesuai dengan standar RAB dan spek, ditambah dengan system penulangannya."jelasnya (6/02/2022) saat dihubungi melalui telepon selulernya (08537503XXXX).
"Dari pembesian (sistem penulangan), besarnya besi dan jarak sengkang sangat mempengaruhi. Dan yang tidak kalah penting adalah tapak utama sebagai penahan dinding dibagian bawah.
Pada kontruksi bangunan tersebut, tapak utama tidak jelas kedudukannya, ada yang dipasang dan ada yang tidak dipasang. Inikah penyebab rapuhnya kontruksi struktur tebing Pengendalian Banjir Batang Tambuo..?
Lebih rinci Herry menjelaskan, "Dinding penahan tanah merupakan salah satu pekerjaan konstruksi yang penting dalam suatu pekerjaan proyek dan dapat mempengaruhi pekerjaan selanjutnya serta hasil akhir dari proyek tersebut.
Maka perencanaan, perhitungan dan perancangan harus dilakukan dengan tepat dan akurat. Analisis yang baik juga diperlukan karena ada banyak faktor yang mempengaruhi di dalamnya, seperti properti tanah, muka air tanah, dan lain sebagainya.
Untuk menghasilkan konstruksi dinding penahan tanah yang ideal, maka analisis stabilitas dinding perlu ditinjau faktor aman terhadap geser (sliding) dan guling (overtuning) harus mencukupidan tekanan tanah yang terjadi pada tanah dasar pondasi, tidak boleh melebihi kapasitas daya dukung yang diizinkan.
Perencanaan struktur dinding penahan tanah ini direncanakan aman terhadap pergeseran, penggulingan, dan keruntuhan kapasitas daya dukung tanah. Hasil analisis didapat faktor stabilitas terhadap geser 2,067, stabilitas terhadap guling 3,258 dan keruntuhan kapasitas daya dukung 3,033," jelasnya.
Secara terpisah, terkait hal tersebut, pihak BWSS V Padang, melalui Kasatker SNVT Pelaksanaan Jaringan Sumber Air WS-IAKR Prov Sumbar, Yusma Elfita memaparkan, hal tersebut dipicu oleh tingginya intensitas curah hujan.
"Pada saat terjadi curah hujan yang tinggi di daerah Kota Bukittinggi, Kab. Agam dan sekitarnya, dari Selasa malam, Rabu kami terus melakukan pemantauan kondisi di lapangan, pada hari Rabu pagi tanggal 2 Februari 2022 bersama-sama dengan Pemda setempat, kontraktor dan supervisi, Tim BWS S V Padang melakukan peninjauan lapangan untuk melihat infrastruktur yang terdampak banjir". Jelas Elfita yang dihubungi melalui selulernya (7/02/2022).
Post a Comment